Selasa, 08 Desember 2015

Konspirasi Tingkat Tinggi Dibalik Kematian John F. Kennedy

Konspirasi Tingkat Tinggi Dibalik Kematian John F. Kennedy

Kematian John Fitzgerald Kennedy mungkin hingga saat ini lebih terkenal dengan kisah pembunuhan yang sangat memilukan di hadapan masyarakat Amerika Serikat sendiri pada tanggal 22 November 1963. Meskipun Abraham Lincoln telah lebih dulu mencoreng kredibilitas dari pengamanan kepresidenan di Amerika Serikat, namun kematian Kennedy-lah yang terlihat begitu aneh dengan munculnya berbagai teori konspirasi tingkat tinggi seputar pembunuhannya, bahkan salah satunya dengan berani mengatakan bahwa justru Amerika sendiri yang terlibat di dalam kematian sang presiden.

Memang artikel ini akan terlihat sebagi suatu pengungkapan fakta lain dalam sejarah, mengingat selama ini sejarah hanya mencatat bahwa Kennedy tewas tertembak, dan pembunuhnya berhasil diadili. Namun dibalik semua itu ada sesuatu yang seolah ingin disembunyikan dari sejarah itu sendiri. Hal-hal seperti inilah yang membuat kredibilitas dari para sumber-sumber sejarah berita harus dipertanyakan lagi.
Dari berbagai teori konsiprasi yang muncul, sebagian besar mengarahkan pandangannya kepada CIA, KGB, mafia Amerika, direktur FBI J. Edgar Hoover, Richard Nixon yang pada saat itu sebagai mantan wakil presiden, Lyndon Johnson yang pada saat itu sebagai wakil presiden, Fidel Castro, kelompok anti Fidel Castro, dan masih banyak lagi teori-teori konspirasi seputar pembunuhan John F. Kennedy mengenai siapa sebenarnya otak dibalik pembunuhan dari presiden paman Sam yang terpilih pada tahun 1960 itu.
Kronologis Kejadian
Secara garis besar sejarah, kejadiannya memang terlihat seperti tidak ada keanehan sama sekali, tapi jika kita lebih teliti tentang sejarah itu sendiri, maka banyak keganjilan yang akan terdapat di dalam sejarah itu sendiri.
Pada musim gugur tahun 1963, sebenarnya terjadi suatu perdebatan di Gedung Putih mengenai rencana presiden ke Amerika. Dalam 6 bulan terakhir ancaman terhadap keselamatan presiden meningkat drastis, semuanya berasal dari para mafia, musuh-musuh CIA, kelompok anti Fidel Castro, kelompok fanatik dari partai Republik maupun gerakan fasisme daerah selatan.
Pada saat itu memang Texas dan Dallas adalah benteng yang paling tepat untuk dimintai dukungan jika ingin mengalahkan partai republik pada pemilu 1964 nanti. Sayangnya, karena ulah dari Kennedy yang mendepak Lyndon Johnson (padahal tim suksesnya sendiri) menimbulkan kekecewaan dari masyarakat Texas dan Dallas, sehingga mereka mulai mengalihkan pandangannya kepada partai Republik.
Pandangan seperti ini rupanya yang tidak ingin dihadapi oleh Kennedy. Ia kemudian memilih untuk meredam kritik masyarakat dengan merencanakan perjalanan dua hari ke Texas untuk mengunjugi San Antonio. Perjalanan ini tentu sangat beresiko perwakilan Kennedy untuk PBB baru saja dikasari massa di  Texas sendiri, namun inilah cara sang presiden untuk tetap mengamankan benteng demi pemilu 1964 nanti yang tinggal beberapa bulan lagi.
Presiden John F. Kennedy akhirnya terbunuh dengan tembakan di leher di Dallas ketika ia sedang dalam iring-iringan kepresidenan dengan mobil yang terbuka pada tanggal 22 November 1963. Saat itu, Gubernur Texas, John Connally juga terluka. Hanya dalam waktu dua jam kemudian, Lee Harvey Oswald ditangkap karena kasus pembunuhan seorang polisi Dallas, dan malam itu juga ia didakwa atas tuduhan pembunuhan dalam kematian seorang perwira polisi, J.D Tippit. Pada keesokan harinya di pagi hari, Oswald tiba-tiba sudah didakwa dengan tuduhan membunuh Presiden. Pada 24 November 1963 kemudian, ketika sedang dalam perjalanan untuk memindahkan Oswald dari Kepolisian Dallas ke penjara county, Oswald ditembak oleh Jack Ruby, seorang pemilik club malam dan tewas seketika.
Pada tahun 1964 kemudian, Warren Commission menyimpulkan bahwa tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa Oswald terlibat dalam suatu konspirasi tingkat tinggi untuk membunuh Presiden, dan sejak saat itu, kantor-kantor berita resmi mengumumkan bahwa sang pembunuh itu hanya bertindak sendirian. Meskipun bayang-bayang keanehan dalam penyelidikan pembunuhan tersebut pada awalnya mulai tenggelam perlahan-lahan lewat pernyataan resmi dari Warren Commission, namun pada tahun 1966, masyarakat Amerika dikejutkan dengan sebuah buku dari Mark Lane yang berjudul Rush to Judgement yang secara terbuka membantah pernyataan dari Warren Commission.
Pada tahun 1979 kemudian, the House Select Committee on Assassinations (HSCA) menyatakan sepakan dengan pernyataan resmi dari Warren Commission yang mengatakan bahwa Oswald sang pembunuh telah bertindak sendirian dalam membunuh John F. Kennedy dan tidak terlibat sama sekali dengan satu konspirasi tingkat tinggi. Yang aneh dari pernyataan resmi HSCPA ini adalah, mereka juga menyatakan bahwa, “Warren Commission telah gagal untuk menyelidiki kemungkinan konspirasi tingkat tinggi dibalik pembunuhan presiden”.
Jajak pendapat sendiri sejak 1966 telah secara konsisten mencerminkan kepercayaan publik bahwa Kennedy dibunuh sebagai hasil dari konspirasi. Ini juga tercermin dari hasil jajak pendapat dari ABC poll yang memiliki hasil bahwa, “7 dari 10 masyarakat Amerika menganggap bahwa pembunuhan John F. Kennedy adalah hasil dari suatu konspirasi tingkat tinggi dan bukan pembunuhan tunggal seperti yang selama ini disampaikan pihak berita resmi.” Masyarakat Amerika juga sepakat bahwa benar ada penembak kedua dalam pembunuhan Kennedy tersebut.
Lebih Dari Satu Penembak
Dalam penyelidikannya, Komisi Warren menemukan satu buah butir peluru yang tidak masuk akal untuk dijelaskan. Menurut penyelidikan dari FBI, senjata yang digunakan Oswald seharusnya hanya bisa menembak tiga kali dalam waktu lima sampai delapan detik. Menurut saksi mata yang sempat dimintai keterangan oleh Komisi Warren, mengatakan bahwa hanya tiga peluru yang ditembakkan ke arah mobil yang ditumpangi Kenneddy saat itu. Satu dari tiga peluru itu, tidak mengenai mobil sama sekali atau dengan kata lain meleset total, yang satu lainnya mengenai sang presiden dan berakibat fatal, kemudian yang ketiga berhasil melukai Gubernur John Connally. Serpihan peluru yang diambil dari bekas luka Connally kemudian akhirnya dinamakan “peluru ajaib” karena memiliki keanehan dengan peluru lainnya.
Kesaksian Para Saksi
Tiga puluh lima saksi yang berada saat penembakan itu menganggap bahwa tembakan itu ditembakkan dari arah depan Presiden (dari daerah bukit kecil berumput), sementara 56 saksi mata mengira tembakan berasal dari sebuah depository di belakang Presiden, dan 5 saksi berpikir bahwa tembakan berasal dari dua arah.
Nellie Connally (istri dari Gubernur John Connally) yang juga duduk di mobil presiden di samping suaminya, lewat bukunya From Love Field: Our Final Jam, bersikeras bahwa suaminya dihantam oleh sebuah peluru yang berbeda dari yang mengenai Kennedy.
Roy Kellerman dari US Secret Service Agent, bersaksi bahwa, “Saat itu, dalam detik penembakan yang terjadi, tumpukan peluru masuk ke dalam mobil.” Kellerman mengatakan bahwa ia kemudian tiba-tiba melihat sebuah lubang dengan diameter sekitar 5cm di bagian belakang sisi kanan dari kepala Presiden. Ini mengkonfirmasi tembakan kedua yang mungkin dilakukan oleh seseorang.
Lee Bowers yang saat itu mengoperasikan menara pengawas kereta api mengatakan bahwa dia melihat dua orang pria berdiri di belakang pagar di sebelah timur laut pada bagian bukit berumput (yang dikatakan para saksi yang sepakat bahwa ada penembak kedua) sebelum penembakan terjadi. Namun, ketika iring-iringan lewat, kedua pria tersebut pindah ke depan pagar dan penembakan pun terjadi.
pagar yang dimaksud Lee Bowers
Clint Hill, Agen Secret Service yang melindungi Presiden dalam perjalanan ke rumah sakit, menjelaskan bahwa, “Bagian belakang kepalanya hilang.” Kemudian, untuk sebuah film dokumenter dari National Geographic, saat diwawancarai oleh salah seorang kru ia menggambarkan cacat besar di tengkorak Kennedy sebagai “lubang menganga di atas telinga kanan, kira-kira sebesar telapak tanganku.” Ini seperti mengkonfirmasi bahwa bukan tembakan dari depan presiden yang berakibat fatal terhadap preseiden sendiri. Tidak ada dalam teori jika ditembak dari depan, maka yang terkena dampak paling parah adalah bagian belakang.
Beberapa teori konspirasi mengandaikan bahwa setidaknya satu penembak terletak di Bangunan Dal-Tex berdasarkan keterangan para saksi juga setelah mengamati lintasan peluru yang menghantam tepi jalan di ujung selatan Plaza yang melukai Dealey James Tague. Dari catatan resmi juga mengatakan bahwa ada bukti ilmiah yang diajukan ke HSCA pada tahun 1978 yang menunjukkan bagian yang bangunan Dal-Tex juga mempunyai kemungkinan sebagai sumber tembakan.
Saksi-Saksi Yang Tiba-Tiba Meninggal
Hingga tahun 1970, penyelidikan telah banyak mengalami kendala akibat dari banyaknya para saksi yang tiba-tiba meninggal secara misterius. Berikut adalah kisah-kisah aneh daripada para saksi yang tiba-tiba meninggal tanpa alasan yang jelas:
Gary Underhill, seorang agen CIA yang tiba-tiba ditemukan tewas dengan tembakan di kepala. Sebelumnya Underhill sempat mengaku bahwa CIA telah terlibat dalam pembunuhan Kennedy. Kasusnya kemudian dianggap sebagai bunuh diri.
Guy Banister, seorang mantan agen FBI tiba-tiba tewas dan dikatakan oleh pihak berita resmi bahwa Banister telah meninggal karena serangan jantung. Anehnya, dokumen yang berisi informasi mengenai gerakan anti-Fidel Castro telah menghilang dari kantornya.
Mary Meyer, seorang pembantu pribadi dari Kennedy selama di gedung putih dibunuh pada Oktober 1964 di sebuah taman di Wahington. Buku hariannya kemudian menghilang tanpa jejak.
Rose Cheramie, seorang pelacur di sebuah club malam milik Jack Ruby (yang membunuh Oswald) meninggal dalam suatu kecelakaan tabrak-lari. Dua hari sebelum kematiannya, ia bercerita kepada polisi bahwa ia mendengar dua orang pria latin telah berencana untuk membunuh presiden.
Analisis
Mantan Marinir AS penembak jitu, Craig Roberts dan Sersan Carlos Hathcock, yang juga sebagai US Marine Corps Sniper Instructor School (Istruktur Akademi Penembak Jitu Amerika) di Marine Corps Base Quantico, Virginia (Markas Tentara Amerika di Quantico), keduanya berpendapat bahwa sangat sulit untuk membuktikan seperti yang dikatakan FBI dan Komisi Warren. “Let me tell you what we did at Quantico (biar saya beritahukan kepada anda apa yang kami lakukan di Quantico),” kata Hathcock, “We reconstructed the whole thing: the angle, the range, the moving target, the time limit, the obstacles, everything. (Kami merekonstruksi seluruh hal: sudut, kisaran area, target yang bergerak, batas waktu, rintangan, bahkan semuanya), I don’t know how many times we tried it, but we couldn’t duplicate what the Warren Commission said Oswald did. (Saya tidak tahu berapa kali kami sudah mencobanya, tapi kami tidak bisa meniru apa yang dikatakan Komisi Warren tentang apa yang dilakukan Oswald.) Now if I can’t do it, how in the world could a guy who was a non-qual on the rifle range and later only qualified ‘marksman’ do it? (Sekarang jika saya tidak bisa melakukannya, bagaimana mungkin di dunia ini seorang pria yang tidak berpengalaman dengan jarak capai senjata dan juga tidak memenuhi syarat seorang ‘penembak jitu’ melakukannya?).”
Sekarang saya rasa anda sepakat dengan saya jika memang ada penembak kedua yang brilian dalam peristiwa November kelam dalam sejarah Amerika.
Sekarang saya akan mengajak anda untuk mengetahui alasan kenapa sang presiden ini dianggap patut dibunuh.
Kita akan melihat dulu records dari Kennedy. Dalam rentang 6 bulan terakhir sebelum penembakannya. Secret Service sendiri telah melaporkan ada lebih dari 400 ancaman terhadap keamanan presiden, tiga di antaranya terpaksa harus ditanggapi serius Secret Service sendiri. Kennedy sendiri memang dibenci oleh kelompok anti-Castro, sebagian kelompok rightwingers, para mafia Amerika, bahkan beberapa lembaga pemerintahan Amerika sendiri. Mungkin lebih tepat jika saya menggambarkannya sebagai Soeharto-nya Amerika. Penuh senyum, tetapi penuh intrik dibalik pemerintahannya.
Pencurian Suara
Kennedy naik ke kursi kepresidenan tidak dengan meninggalkan kesan baik bagi para peserta pemilu lainnya. Dia menjabat sebagai presiden dengan meninggalkan benih-benih kebencian terhadap pesaingnya. Saat pemilu pada tahun 1960, partai Demokrat mencurangi suara dari Partai Republik yang mengajukan kandidat Richard Nixon dengan cara merusak suara di dua negara bagian. Di Illinois, seorang pemimpin Mafia Sam Giancana mengatur agar 10.000 suara di sana diarahkan kepada Kennedy. Di Texas, tim sukses dari Kennedy, Lyndon Johnson, secara sewenang-wenang mendiskualifikasi sekitar 100.000 suara. Hasilnya, 51 daerah pemilihan suara yang seharusnya memberikan dukungan terhadap Nixon dianggap suara terhadap Kennedy.
Setelah akhirnya duduk menjadi presiden, Kennedy kemudian melupakan jasa dari Giancana dan Johnson. Pada awal masa pemerintahan kepresidenannya, Kennedy dan adiknya, Robert Kennedy mendirikan Departemen Kehakiman khusus yang ditujukan untuk menyerang kekuatan memberantas kejahatan terorganisir di Amerika Serikat dengan maksud membasmi mafia-mafia Amerika. Pada musim panas 1963, Kennedy akhirnya membuang Johnson dengan alasan periode sekertaris pribadi yang terlalu lama.
Teluk Babi
Segera setelah pemilu pada tahun 1960 berakhir, Kennedy juga telah berhasil membuat musuh baru. Pada tahun 1960, sebuah operasi dari 1400-an masyarakat di pengasingan yang anti-Komunis Kuba berkumpul untuk menggulingkan Fidel Castro. Kennedy kemudian merestui invasi tersebut untuk menyerbu Kuba pada bulan April tahun 1961. Tapi ketika mendarat di Teluk Babi, rupanya pasukan anti komunis ini terlalu meremehkan para pendukung Fidel Castro.
Ketika akhirnya tersudut di pantai, para penyerbu terpaksa meminta bantuan kepada Kennedy untuk segera mengirimkan bantuan artileri dari Angkatan Udara dan Angkatan Laut AS. Sayangnya, permintaan ini ditolak oleh Kennedy dan membiarkan para penyerbu ditawan oleh para pasukan pendukung Fidel Castro. Para mafia Kuba yang juga ingin kasino mereka kembali juga turut sakit hati dalam tindakan Kennedy ini.
Mereka yang Mungkin Terlibat
Jika memang ada konspirasi tingkat tinggi untuk membunuh Kennedy, mungkin pertanyaan yang muncul adalah siapa mereka. Hal ini juga telah lama dipertanyakan oleh Komisi Warren dan HSCA, sayangnya bukti-bukti dan saksi-saksi yang tiba-tiba meninggal membuat semuanya semakin kabur. Sejarah pun terpaksa di make-up. Setelah melakukan pertapaan yang cukup mendalam dengan Google, saya menemukan beberapa kemungkinan teori mengenai pembunuhan Kennedy yang paling mempunyai keiidentikan dengan pembunuhan Kennedy.
Fidel Castro dan Kuba
Teori lain yang populer adalah mengenai keterlibatan kalangan sayap kanan dan anti-Castro. Fidel Castro dikatakan telah berada dibalik kematian dari Kennedy. Dalam teori ini dikatakan bahwa Castro telah merekrut balik Oswald yang sebelumnya dikirim Kennedy untuk membunuh Fidel Castro. Jika teori ini benar, maka masuk akal jika Komisi Warren menutup-nutupi fakta ini dari publik untuk mengalihkan pandangan dunia jika presiden Amerika berhasil dibunuh komunis.
Teori ini juga memiliki kekuatan sendiri. Fidel Castro mempunyai motif untuk menghabisi Castro; CIA telah beberapa kali mengirimkan mafia untuk menghabisi sang diktator meskipun selalu berujung dengan kegagalan dari para mafia. Dalam suatu kesempatan, Fidel Castro pernah mengeluarkan pernyataan bahwa apa yang dilakukan oleh Kennedy dapat menjadi bumerang balik bagi Kennedy sendiri.
Sayangnya teori ini juga memiliki kelemahan. Dalam suatu wawancara dengan NBC pada tahun 1991, Kuba menyatakan bahwa Kuba telah mempererat hubungannya dengan Amerika sejak Krisis Rudal yang berarti dalam masa pemerintahan Kennedy, kedua negara mungkin telah menjalin hubungan lateral yang baik. Menurut saya memang kelemahan teori ini cukup kuat jika ditinjau dari tindakan Kennedy ketika kelonpok anti-Castro meminta bantuan kepadanya saat mereka terdesak dipantai sebelum menjadi tawanan Castro.
Mafia
HSCA sempat mengeluarkan teori jika adanya kemungkinan bahwa tindakan Oswald telah diprovokasi oleh seorang bos mafia, Carlos Marcelllo. Marcello jelas memiliki cukup motif. Meskipun Mafia telah secara terang-terangan membantu Kennedy untuk terpilih dalam pemilu 1960, namun tindakan dari Kennedy yang mendirikan Departemen Kehakiman khusus untuk memberangus Mafia dapat menjadi dorongan dari Marcello. Bagaimanapun teori ini juga memiliki kelemahan karena kurangnya bukti yang dapat menjelaskan keterlibatan Oswald dengan para mafia ini.
Setidaknya dari semua penyelidikan mengenai pembunuhan sang presiden ini telah menghasilkan bayang-bayang gelap yang terus menghantui sejarah yang mencatat mengenai kematian dari John Fitzgerald Kennedy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar